SOCIAL FACTORS WITH THE INCIDENCE OF MENTAL EMOTIONAL DISORDERS IN THE ELDERLY IN THE TUBAN HEALTH CENTER WORK AREA
DOI:
https://doi.org/10.36568/gtphnj.v1i2.78Abstract
Permasalahan kesehatan jiwa seperti gangguan mental emosional telah menimbulkan beban kesehatan yang signifikan karena jumlah kasus yang cukup besar. Menurut World Health Organization prevalensi global gangguan mental emosional pada lansia di dapatkan hasil 15%. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, presentase tertinggi kasus gangguan mental emosional terdapat pada usia 75 tahun keatas yaitu sebesar 15,8% diikuti usia 65-74 sebesar 28,6% usia 55-64 sebesar 11%, sedangkan di Kabupaten Tuban kasus gangguan mental emosional pada kelompok semua umur sebesar 3,71%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor sosial dengan kejadian gangguan mental emosional pada lansia di wilayah kerja puskesmas tuban
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian analisis korelasi, dengan pendekatan crossectional, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan populasi anggota posyandu lansia kelurahan sidorejo wilayah kerja puskesmas Tuban sejumlah 120 orang dan sampel sejumlah 100 orang. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Gangguan Mental Emosional dan variabel independen adalah faktor sosial lansia yang memengaruhi gangguan mental emosional.
Hasil penelitian menunjukkan hampir setengah lansia memiliki faktor sosial cukup kondusif (38%) dan sebagian besar lansia (62%) mengalami gangguan mental emosional. Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p = 0,002 yang menunjukkan adanya hubungan antara faktor sosial dengan kejadian gangguan mental emosional.
Pada lansia berbagai perubahan menyebabkan lansia rentan mengalami gangguan mental emosional, pada lansia jika terjadi konflik didalam faktor sosial akan menyebabkan lansia mengalami gangguan mental emosional. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari faktor sosial untuk mencegah terjadinya peningkatan kejadian gangguan mental emosional pada lansia.